Header Ads

Breaking News
recent

Menyingkap Kejayaan dan Kejatuhan Kerajaan Kediri, Sang Penguasa Jawa Timur


JAWA TIMUR, morgesiwe.com
— Di balik derasnya arus Sungai Brantas yang mengalir tenang di Jawa Timur, tersimpan kisah tentang salah satu kerajaan besar dalam sejarah nusantara: Kerajaan Kediri. Berdiri megah pada abad ke-12, Kediri dikenal sebagai penerus kejayaan Kerajaan Mataram Kuno yang pernah berjaya di tanah Jawa.

Didirikan dari hasil pembagian wilayah oleh Raja Airlangga (1000–1049 M), Kerajaan Kediri lahir untuk menghindari konflik di antara para keturunan sang raja. Meskipun tidak ada catatan pasti tentang proses pembagian wilayah tersebut, sejumlah babad menyebutkan bahwa kerajaan Mataram dibagi menjadi beberapa bagian, dengan Kediri atau Pangjalu dan Jenggala sebagai dua kerajaan paling menonjol.

Pewaris sah tahta, Samarawijaya, memperoleh ibu kota lama Dahanaputra dan mengganti nama kerajaannya menjadi Pangjalu, yang kemudian lebih dikenal sebagai Kerajaan Kediri. Berbekal posisi strategis di tepian Sungai Brantas—jalur perdagangan utama kala itu—Kerajaan Kediri tumbuh cepat dan mendominasi, sementara saudaranya, Jenggala, perlahan tenggelam dalam bayang-bayang sejarah.

Kediri dan Masa Kejayaan

Di masa pemerintahannya, Kerajaan Kediri menjadi pusat kekuasaan, budaya, dan agama. Namun, masa keemasan itu tak bertahan lama. Ketika Raja Kertajaya (1185–1222 M) berselisih dengan kalangan pendeta, stabilitas kerajaan terguncang. Celah ini dimanfaatkan oleh seorang akuwu (setingkat bupati) dari Tumapel bernama Tunggul Ametung, yang kemudian dibunuh oleh Ken Arok—tokoh penting dalam sejarah berdirinya Kerajaan Singasari.

Dengan berdirinya Singasari, kekuasaan Kediri perlahan menyusut, bahkan menjadi bagian dari kekuasaan kerajaan baru tersebut. Namun, sejarah Kediri belum benar-benar berakhir.

Jayakatwang dan Upaya Menghidupkan Kediri

Pada tahun 1292, Jayakatwang, penguasa Kediri yang tunduk kepada Singasari, memimpin pemberontakan besar bersama Bupati Sumenep, Madura, dan berhasil mengalahkan Kertanegara, penguasa terakhir Singasari. Keberhasilan ini menandai kebangkitan kembali Kerajaan Kediri, meski hanya untuk waktu yang singkat.

Dalam suasana politik yang belum stabil, muncul sosok baru yang kelak mengguncang tatanan kekuasaan: Raden Wijaya. Mantan pemimpin pasukan Singasari ini melarikan diri ke Madura, kemudian mendapatkan izin dari Jayakatwang untuk membuka wilayah hutan Tarik—yang kelak menjadi cikal bakal Kerajaan Majapahit.

Akhir Riwayat Kediri

Tahun 1293 menjadi momen penentu. Pasukan Mongol yang dikirim oleh Kaisar Kubilai Khan tiba di Nusantara untuk membalas perlakuan Kertanegara yang sebelumnya menolak kekuasaan Mongol. Melihat peluang besar, Raden Wijaya bergabung dengan pasukan Mongol dan kekuatan Madura di bawah Arya Wiraraja, lalu menyerbu Kediri.

Pasukan Jayakatwang tidak mampu menahan serangan gabungan tersebut dan akhirnya dikalahkan. Sejak saat itu, nama Kerajaan Kediri pun perlahan menghilang dari panggung sejarah nusantara. Kekuasaan berpindah ke tangan Raden Wijaya, yang kemudian mendirikan Kerajaan Majapahit, membuka babak baru dalam sejarah kejayaan bangsa Indonesia.

Warisan Sejarah

Meski akhirnya runtuh, Kerajaan Kediri tetap dikenang sebagai salah satu kerajaan besar yang pernah berjaya di Jawa Timur. Jejak kejayaannya masih tersimpan dalam berbagai peninggalan sastra, prasasti, dan legenda yang memperkaya kebudayaan nusantara.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.