Minggu, 13 Maret 2016

ASAL USUL SEJARAH NAMA DESA PAMPANGAN

ASAL USUL SEJARAH NAMA DESA PAMPANGAN
Menurut cerita pada zaman dahulu kala datanglah dua orang suami istri dari Cirebon (Jawa Barat) kedaerah/dusun Pampangan yang pada masa itu belum bernama Pampangan (tanpa nama menurut penulis) 

Sang suami bernama Indragiri Sakti dan sang istri bernama Masayu, kedua suami istri itu menetap ditempat tersebut hingga mempunyai anak sebanyak empat orang. Anak pertama sampai ketiga semuanya laki – laki dan terakhir (sibungsu) yang perempuan. 

- Putera sulung bernama Dipo 

- Putera kedua bernama Sebagus Putih 

- Putera ketiga bernama Seburung Jauh 

- Puteri bungsu bernama Raden Ayu 

Menurut cerita puteri bungsu sangatlah cantik, dan kecantikannya terkenal sampai kemana – mana. Konon mendengar perihal kecantikan Raden Ayu seorang “Pembesar” dari Palembang ingin Membuktikan sendiri sampai dimana kecantikan sang puteri itu. 

Maka pada hari yang ditentukan berangkatlah sang “Pembesar“ diiringi pengawalnya ke Pampangan. Sesampainya disana memang benar kecantikan sibungsu sangat sukar dicari tandingannya Dan timbullah keinginan sang “Pembesar” untuk meminang sibungsu. Oleh karenanya maka sang “Pembesar” bersama pengikutnya untuk sementara menetap dan mendirikan rumah disana. Tanpa terasa dikarenakan lamanya sang “Pembesar” ternak yang semula hanya beberapa ekor sampai menjadi ratusan banyaknya. Ternak tersebut semuanya adalah Kerbau. 

Selama diam ditempat itu sering kali terjadi gangguan – gangguan dari orang jahat. Namun sang “Pembesar” dan pengikutnya tidak tinggal diam, mereka mengadakan perlawanan – perlawana. Pada bentrokan terakhir dengan orang – orang yang mengganggunya, yaitu disuatu tempat yang agak menanjung (tanjung) pihak “Pembesar” memperoleh kemenangan, sehingga musuhpun lari meninggalkan tempat itu dan tak pernah datang lagi untuk mengganggu, maka oleh sang “Pembesar” daerah itu dinamakan Tanjung Menang. 

Selanjutnya tanpa diketahui asal mulanya, sang “Pembesar” tidak jadi meminang Raden Ayu, dan mereka akan kembali ke Palembang. Semua ternak kerbaunya ikut dibawa serta, namun untuk menangkapnya sangat sulit, Maka oleh sang “Pembesar’ diperintahkanlah pengikutnya untuk menangkap ternak itu dengan Empangan (kandang buruhan) maka dengan mudah semua ternak itu ditangkap selanjutnya dibawa pulang ke Palembang. Mungkin sebagai kenangan nama Tanjung Menang dirubah menjadi Empangan oleh “Pembesar” tersebut. Selanjutnya bertahun – tahun kemudian nama empangan oleh Gouvernement Belanda berubah Menjadi Pampangan, semakin lama dusun Pampangan semakin ramai dan terakhir kita kenal sebagi Ibukota Kecamatan.


Oleh : Rusdiana A Karim

Related Posts

ASAL USUL SEJARAH NAMA DESA PAMPANGAN
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.