Tradisi Midang Lebaran di OKI Akan Lebih Meriah, Paguyuban Nusantara hingga Perantau Turut Ambil Bagian
Kayuagung, morgesiwe.com – Perayaan Lebaran di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) tahun ini dipastikan akan lebih semarak dari tahun-tahun sebelumnya. Tradisi Midang, arak-arakan budaya khas Kayuagung yang biasanya diikuti oleh sembilan marga (Morge Siwe), kali ini akan melibatkan lebih banyak peserta dari berbagai etnis dan komunitas.
Pemerintah Kabupaten OKI melalui Dinas Pariwisata memastikan bahwa paguyuban dari berbagai daerah di Indonesia turut memeriahkan Midang Lebaran 2025. Mulai dari Persatuan Masyarakat Padang, Batak, Reog Ponorogo, Bali, hingga komunitas Tionghoa dengan atraksi Barongsai akan hadir di tengah-tengah masyarakat Kayuagung.
Tak hanya itu, warga Kayuagung yang berada di perantauan juga telah menyatakan akan pulang kampung untuk ikut serta dalam perayaan yang menjadi ikon budaya daerah ini.
Dukungan Pemerintah Lebih Besar
Kepala Dinas Pariwisata Kabupaten OKI, Novi Herlambang, mengatakan bahwa pemerintah tahun ini meningkatkan dukungan dana untuk tiap kelurahan penyelenggara Midang. “Tahun lalu setiap kelurahan dibantu hingga Rp4 juta, tahun ini kita naikkan lebih dari 50 persen,” ungkapnya saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (1/6).
Ia menambahkan, langkah ini merupakan bentuk komitmen pemerintah daerah dalam menjaga dan melestarikan warisan budaya yang telah mengakar sejak ratusan tahun lalu di tengah masyarakat Kayuagung.
Warisan Budaya Abad ke-17
Tradisi Midang dikenal sebagai arak-arakan pengantin yang diiringi oleh musik tradisional, seperti tanjidur, dalam prosesi pernikahan. Midang telah menjadi bagian dari identitas budaya masyarakat sejak abad ke-17.
Terdapat dua jenis Midang yang dikenal luas, yaitu:
-
Midang Begorok: digelar dalam rangkaian acara besar seperti pernikahan, sunatan, hingga perayaan adat lainnya.
-
Midang Bebuke: digelar untuk memeriahkan suasana Idul Fitri, biasanya berlangsung pada hari ketiga atau keempat setelah Lebaran. Tradisi ini juga dikenal dengan sebutan Midang Morge Siwe, karena melibatkan sembilan marga besar di wilayah Kayuagung.
Di bawah kepemimpinan Bupati Iskandar, SE, tradisi Midang terus dihidupkan setiap tahun dan dipusatkan di jantung kota Kayuagung. Tak hanya sebagai bentuk pelestarian budaya, Midang kini juga telah menjadi daya tarik wisata budaya yang diandalkan untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Kabupaten OKI.
Antusiasme Tinggi Warga
Suasana antusias mulai terasa di berbagai penjuru Kayuagung. Warga dari sembilan marga dan para pemuda dari komunitas paguyuban kini tengah melakukan berbagai persiapan, dari dekorasi kostum hingga latihan atraksi budaya masing-masing.
“Midang tahun ini benar-benar akan menjadi ajang persatuan dalam keberagaman. Semua suku dan budaya bisa tampil bersama dalam satu perayaan yang penuh warna,” ujar salah satu tokoh masyarakat setempat.
Dengan dukungan pemerintah dan partisipasi luas masyarakat, Midang Lebaran 2025 di OKI diyakini akan menjadi perayaan budaya yang tak hanya meriah, tetapi juga mengukuhkan Kayuagung sebagai pusat budaya yang terbuka dan inklusif.