Header Ads

Breaking News
recent

Pengilar, Perangkap Ikan Tradisional yang Masih Bertahan di Kabupaten OKI

OKI, morgesiwe.com - Seiring perkembangan zaman, alat penangkap ikan semakin beragam, namun ada satu alat tangkap tradisional yang tetap bertahan hingga kini di kalangan masyarakat Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), yakni Pengilar. Alat perangkap ikan yang juga dikenal dengan nama Sengkirai atau Kempek ini masih banyak digunakan, terutama di daerah pinggiran sungai dan rawa-rawa.

Pengilar adalah alat tangkap ikan yang tergolong dalam jenis perangkap, dan sangat disukai oleh masyarakat nelayan di OKI karena beberapa kemudahan yang ditawarkannya. Alat ini tidak hanya tahan lama dan mudah digunakan, tetapi juga mampu menangkap ikan dalam jumlah yang cukup banyak dan variatif. Selain itu, umpan yang digunakan juga dapat diganti-ganti sesuai kebutuhan, dan yang paling menarik adalah harganya yang sangat terjangkau—hanya sekitar Rp16.000 untuk satu set pengilar di pasar.

Bapak Salimin, seorang pengrajin pengilar berusia 70 tahun asal Desa Ulak Depati, Kecamatan Pampangan, OKI, masih setia membuat pengilar untuk menambah penghasilan keluarganya. Salimin, yang sudah menggeluti usaha ini sejak tahun 1970, menganyam pengilar dari bambu yang dibelinya dari Desa Secondong, Pampangan. Dalam seminggu, Salimin mampu memproduksi sekitar 100 pengilar, dan ia menjualnya dengan harga Rp16.000 per unit, yang menghasilkan keuntungan sekitar Rp2 juta per bulan.

Meski bukan menjadi pekerjaan utama, Salimin dan beberapa warga lainnya di Desa Ulak Depati tetap setia mempertahankan keterampilan ini. Di desa ini, pembuatan pengilar menjadi sumber pendapatan tambahan yang cukup signifikan bagi keluarga mereka. Salimin berharap ada dukungan dari pemerintah daerah berupa bantuan modal atau pelatihan untuk mengembangkan usaha ini lebih lanjut, agar para pengrajin seperti dirinya bisa terus berkreasi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi.

Alat tangkap tradisional ini tidak hanya penting bagi ekonomi keluarga pengrajinnya, tetapi juga menjadi bagian dari budaya lokal yang patut dijaga dan dilestarikan. Bahkan, pengilar yang dibuat oleh warga Ulak Depati banyak diminati oleh pembeli dari luar daerah, termasuk dari Palembang, daerah lain di Sumatera Selatan, dan bahkan warga dari Jambi.

Harapan ke Depan

Meskipun saat ini jumlah pengrajin pengilar tidak sebanyak dulu, namun diharapkan dengan adanya perhatian dan dukungan dari pemerintah daerah, keberadaan alat tangkap tradisional ini dapat terus berkembang dan menjadi salah satu sumber ekonomi yang berkelanjutan di Kabupaten OKI.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.