Header Ads

Breaking News
recent

Meriahkan Idul Fitri, Tradisi Midang Kembali Digelar di Kota Kayuagung

OKI, morgesiwe.com – Selain dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan kulinernya, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI) juga kaya akan tradisi budaya yang terus dijaga hingga kini. Salah satu tradisi yang selalu dinanti masyarakat setiap momen Idul Fitri adalah Midang, sebuah arak-arakan atau karnaval budaya yang menjadi warisan khas Kota Kayuagung.

Tahun 2016 ini, tradisi Midang kembali digelar selama dua hari berturut-turut, yakni pada Jumat dan Sabtu (8-9 Juli 2016) atau bertepatan dengan lebaran ke-3 dan ke-4 Idul Fitri. Sebanyak 11 kelurahan di wilayah Kota Kayuagung turut serta dalam pelaksanaan Midang yang penuh warna ini.

Midang Lebih Meriah dengan Nuansa Berbeda

Camat Kota Kayuagung, Dedy Kurniawan, SSTP, menyampaikan bahwa pelaksanaan Midang tahun ini hadir dengan sedikit sentuhan berbeda. Bila sebelumnya semua peserta mengenakan pakaian adat, tahun ini beberapa kelurahan akan mengenakan pakaian nasional sesuai hasil kesepakatan dengan lembaga adat.

"Contohnya, Kelurahan Kedaton akan mengenakan pakaian nasional. Ini bertujuan untuk memberi nuansa yang lebih meriah tanpa menghilangkan nilai dan esensi dari tradisi Midang itu sendiri," ujar Dedy.



Karnaval Budaya dengan Konsep Terstruktur

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan OKI, H. Amirudin, S.Sos., M.Si, menjelaskan bahwa 11 kelurahan yang ikut serta dibagi dalam dua hari pelaksanaan. Enam kelurahan tampil pada hari pertama, dan lima kelurahan lainnya pada hari kedua.

"Pada hari pertama, tiga kelurahan akan menggelar Midang khusus muda-mudi dengan kostum kreatif, sementara tiga lainnya tetap mengusung konsep tradisional lengkap dengan pakaian adat, perangkat kelurahan, serta pengantin di barisan terdepan," jelas Amirudin.

Untuk hari kedua, lanjutnya, dua kelurahan akan tetap memakai pakaian adat seperti tahun-tahun sebelumnya, sedangkan tiga kelurahan lainnya menampilkan Midang khusus muda-mudi.

Dilirik Provinsi, Midang Akan Dikolaborasikan di Tingkat Lebih Tinggi

Menariknya, tradisi Midang tahun ini turut mencuri perhatian Dinas Pariwisata Provinsi Sumsel. Menurut Amirudin, pihak provinsi berencana mengkolaborasikan Midang dengan event tingkat provinsi di masa mendatang.

“Mereka melihat potensi besar dari kegiatan ini. Rencananya ke depan, kegiatan provinsi bisa dilakukan di pagi hari, lalu Midang berlangsung di siang harinya, sehingga sinergi budaya daerah dan provinsi bisa terwujud,” ungkapnya.

Midang tak sekadar menjadi tontonan budaya, tetapi juga bukti hidupnya semangat masyarakat OKI dalam melestarikan tradisi dan identitas lokal. Kegiatan ini menjadi momentum penting dalam membangun kebanggaan serta promosi wisata budaya yang bernilai tinggi.

Tidak ada komentar:

Diberdayakan oleh Blogger.